Benang Telon atau Gelang Benang Tridatu
Gelang
benang telon (tridatu) ini adalah kebiasaan yang dilakukan masyarakat Hindu
yang menajdi salah satu atribut penting dalam upacara keagamaan, benang benang
ini terdapat tiga warna yaitu : merah, hitam, dan putih lalu diambil beberapa
helai dari masing-masing warna dan diplintir menjadi satu. Benang tridatu oleh
masyarakat Hindu digunakan sebagai upacara keagamaan. Mereka menganggap tridatu
ini menjadi menjadi penghubung antara pemuja dan yang dipuja, selain itu
tridatu dipercayai sebagai jimat, penjaga diri, dan lain-lain.
Tridatu
secara etimologi tri artinya tiga, dan datu artinya raja, jadi tridatu adalah
tiga raja, raja yang dimaksud disini ialah dewa utama yang dipercayai umat
Hindu yaitu Dewa Brahma (pencipta),
Dewa Wisnu(pemelihara), dan Dewa Siwa
(pelebur). Dewa Brahma disimbolkan
dengan merah, Dewa Wisnu disimbolkan dengan warna hitam, dan Dewa Siwa
disimbolkan dengan warna Putih, mereka juga sering menyebut sebagai trikona
yaitu lahir, kehidupan, dan kematian.
Jejak-jejak
kepercayaan yang dipengaruhi oleh Hindu dan masih berlaku sampai sekarang,
namun saat ini tridatu tidak hanya dipakai oleh umat Hindu saja tetapi
masayakat biasa yang bergama islam pun banyak dari anak-anak mereka yang
memakai tridatu, tetapi tridatu bagi masyarakat selain Hindu hanya dijadikan
sebagai tangkal.
Misalnya
didaerah tempat saya tinggal yaitu di Desa Bantan Tengah, banyak dari msyarakat
yang memakai tridatu untuk anak-anak mereka, namun orang jawa dilingkungan
tempat saya tinggal biasanya menyebutnya benang telon, benang telon (tridatu)
biasa dijadikan dalam bentuk gelang, dan kalung.
Menurut ibu saya “anak
yang memakai benang tridatu sudah ada sejak ibu saya mengenali kebiasaan
masyarakat, dan dahulu waktu saya kecil saya juga pernah mengenakan benang
tridatu tersebut yang dikarenakan sudah menjadi kebiasaan di lingkungan tempat
tinggal ”, ucap ibu saya.
Masyarakat mempecayai
jika balita yang menggunakan benang telon (tridatu) ini akan selamat dan
terhindar dari benda-benda yang dapat menyebabkan si anak rewel, atau tidak
mudah kesawan (bahasa jawa). Biasanya benang telon ini didapat dari dukun bayi
yang menangani si anak tersebut, namun pada dasarnya keselamatan hanya didapat
dari sang pemilik alam semesta ini.
Jadi,
jejak-jejak fase Hindu tanpa disadari ternyata masih dijumpai dikalangan
masyarakat sekitar hanya saja sudah dimodifikasi sesuai dengan kepercayaan
masing-masing, dan bagi umat muslim ini bukan berarti mempercayai selain Allah
Swt tetapi ini hanya sebuah kebiasaan dan bukan berarti musyrik. Dalam
masyarakat Hindu Tridatu dijadikan sebagai prasarana upacara keagamaan, bagi
masyarakat awam saat ini tridatu hanya sebagai syarat yang dianjurkan oleh
orang tua yang terdahulu untuk dipakaikan kepada si anak sebagai tangkal
keselamatan dan menjadi kebiasaan yang turun temurun sampai saat ini.
selain dari hanya kebiasaan lingkungan Apakah muslim diperbolehkan memakai gelang tri datu?
BalasHapusSejauh yang saya tau tidak ada larangan mengunakan geleng tersebut selama tidak menjadikannya sebagai sarana musyrik, karna pada dasarnya gelang tersebut hanyalah terbuat dari benang
Hapus